Selasa, 20 September 2011

Mencegah Penyebaran Virus

Virus adalah sesuatu yang paling dibenci oleh banyak orang. Banyak media penyebaran virus, diantaranya melalui internet, flashdisk atau flashdrive (FD), e-mail, dan lain lain. Dalam hal ini yang akan saya soroti adalah flashdisk.
Banyak orang yang salah dalam menggunakan FD. Dalam artinya FD seharusnya digunakan sebagai data traveller. Tetapi pada praktiknya kebanyakan orang menggunakan FD sebagai data saver. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab mewabahnya virus dalam laptop atau komputer kita.
Mengapa? Karena FD kita gunakan sebagai data saver maka apabila ada data penting kita enggan untuk menghapusnya, selain itu ketika melakukan scaning juga akan lama atau berat karena terlalu banyak data yang disimpan. Karena itulah virus dapat segera menyebar ke komputer atau laptop kita karena autorun-nya berjalan.
Coba bandingkan apabila kita menggunakan FD sebagai data traveller, jika ada virus dalam FD maka dapat segera dihapus atau segera mem-format-nya, selain itu ketika ita melakukan scanning maka akan berjalan lancar atau ringan.
Oleh karena itu, usahakanlah menggunakan FD sebagai data traveller untuk mempercepat proses scanning dan memperkecil kemungkinan merasuknya virus ke dalam komputer kita. Selain itu, untuk mencegah penyebaran virus kita juga harus selalu mengaktifkan antivirus kita agar komputer kita selalu terproteksi dengan aman. Lantas, bagaimana cara memilih antivirus yang bagus? Pada dasarnya semua antivirus itu bagus, asalkan selalu di-update. Akan percuma apabila anda mempunyai antivirus kelas dunia yang mahal tetapi tidak pernah di-update, maka dari itu update-lah selalu antivirus kita.

Sabtu, 10 September 2011

Sekilas Tentang Pneumatik dan Kompresor


Pneumatik:
Orang pertama yang menggunakan alat pneumatik adalah orang Yunani bernama KTESIBIOS. Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ‘pneuma’ yang artinya hembusan atau tiupan. Secara philosophi istilah pneuma dapat diartikan sebagai nyawa. Pneumatik berarti mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga dan kecepatan. Pemanfaatan dan pengembangan pneumatik di dunia teknik dan industri baru dimulai sekitar tahun 1950 hingga sekarang.
Penggunaan teknik pneumatik dalam industri di seluruh dunia sebenarnya dimulai hanya ketika industri tersebut membutuhkan otomatisasi dan rasionalisasi rangkaian operasional secara kontinyu untuk mempertingi produktivitas dengan biaya yang lebih murah. Pneumatik dalam perangkat kontrolnya sering dikombinasikan dengan sistem yang lain, seperti: elektrik, elektronik, mekanik, dan hidrolik. Energi yang ditimbulakan oleh udara bertekanan selain mudah didapat dan dibuang juga mudah diangkut dan disimpan. Pengaturan pada sistem pneumatik dilakukan dengan mengatur tekanan udara dan arah aliran udara, yang diatur dengan valve. Pneumatik normanlnya dioperasikan pada tekanan kurang dari 200 psi.
Ciri-ciri dari sistem pneumatik yang dapat dipunyai oleh sistem alat lain adalah:
1.      Sistem pengempaan. Udara disedot dari atmosfer kemudian dikompresi sampai batas tekanan kerja yang diinginkan. Selama terjadi kompresi maka suhunya akan naik.
2.      Pendinginan dan penyimpanan. Udara hasil kempaan yang naik suhunya harus didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek yang diperlukan.
3.      Ekspansi (pengembangan). Udara diperbolehkan untuk berekspansi dan melakukan kerja ketika diperlukan.
4.      Pembuangan. Udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi ke atmosfer yaitu harus dibuang.

Kelebihan pneumatik adalah karena udara dapat mengembang dengan begitu kuat dan cepat di ruangan yang sempit dalam waktu relatif singkat. Sifat-sifat udara bertekanan mencolok jika ditinjau dari segi:
1.      Jumlah. Angin ada di setiap kehidupan manusia, jadi dimana-mana selalu trdapat angin dan jumlahnya cukup banyak.
2.      Transport. Angin dapat dan mudah dialirkan lewat pipa-pipa, bahkan pada jarak yang cukup jauh pun tidak akan dapat berkurang dan tidak akan kembali ke sumbernya (kompresornya) walaupun akan terjadi konsekuensi kerugian yaitu pengurangan tekanan (pressure drop).
3.      Penyimpanan. Untuk mendapatkan angin tidak perlu menghidupkan kompresor secar terus menerus karena angin dapat disimpan dalam tangki dan pasti tahan lama, walaupun dapat konsekuensi terjadi pengembunan.
4.      Suhu. Udara terkompresi tidak akan terpengaruh oleh perubahan suhu. Hal ini akan menjamin saat pemakaian, bahkan pada suhu yang rendah sekalipun.
5.      Tahan ledakan. Angin tidak terlalu memberi resiko terhadap letusan (menimbulakn api) kecusali jika tekanan angin sudah besar bahkan sudah melampaui batas aman, dan konstruksi tempat penyimpanan sudah tidak dapat menahannya lagi. Jadi, jelas murah biaya perlindungan melawan bahay letusan.
6.      Kebersihan. Penggunaan angin tidak akan menimbulkan pencemaran udara dan tidak akan membuat kotoran semacam terak pada pipa-pipa saluran yang biasanya dapat menyumbat aliran.
7.      Peralatan. Bentuk dan kontruksi dari komponen untuk mendapatkan dan pemanfaatan angin cukup dibuat sederhana sehingga membuat relatif murah harganya.
8.      Kecepatan. Angin mempunyai kecepatan sangat tinggi untuk pekerjaan-pekerjaan medium. Biasanya angin pada peralatan pneumatik memiliki kecepatan kerja 1m/dtk s/d 2 m/dtk.
9.      Pengaturan. Angin mempunyai fleksibiitas tinggi, dengan kmponen-komponen pneumatik yang telah direkayasa sedemikian rupa akan didapat kecepatan angin dan tenaga yang sesuai tujuan. Semuanya dapat diatur sesuai dengan keinginan sehingga kecepatan dan daya mampu diubah-ubah secara tak terbatas.
10.  Keamanan. Alat-alat pneumatik dan bagian-bagian yang mengoperasikan dapat dipasang suatu pengaman pada batas kemampuan maksimum. Oleh karenanya walaupun kemungkinan terjadi beban lebih maka akan selalu tetap aman.
Udara bertekanan dan peralatan pneumatik tetap memiliki kekurangan, antara lain dari segi:
1.      Persiapan. Penggunaan udara bertekanan memerlukan persiapan yang baik, yaitu cara pengadaan angin yang harus baik, memenuhi syarat untuk mengoperasikan peralatan pneumatik. Kelembaban udara dan debu (kotoran) supaya terjaga betul sehingga komponen-komponen peralatan pneumatik dapat tahan lama.
2.      Tenaga. Ada keterbatasan tenaga dari udara bertekanan, hal ini juga tergabtung dari kecepatan dan tekanan kerja angin itu sendiri. Biasanya angin untuk peralaatn pneumatik mempunyai tekanan kerja 6,102 kg/cm2 (6 Bar atau 600 kPa atau 87 psi). Untuk alat-alat yang membutuhkan tekanan lebih dari itu harus digunakan media lain selain angin.
3.      Kebisingan. Angin yang keluar dari tangki akan menimbulkan suara. Oleh karenanya setiap komponen pneumatik khususnya lubang pembuangan angin diberi peredam suara untuk menghindari dan mengurangi tingkat kebisingan. Nama peredam suara ini dikenal sebagai silencer.
4.      Pembiayaan. Ongkos penyediaan angin dipandang masih sedikit mahal. Apalagi jika harus dituntut syarat-syarat angin yang baik. Namun demikian dapat diimbangi dengan segi yang lain yaitu jika sudah dikaitkan dengan suatu otomatisasi atau otomasi produksi pada pembuatan atau perakitan barang-barang tertentu.
Kompresor:
Untuk menghasilkan udara bertekanan (udara kempaan) diperlukan kompresor yang berfungsi sebagai pemadat udara sampai pada tekanan kerja yang diinginkan. Kompresor adalah alat untuk memompa bahan pendingin (refrigeran) agar tetap bersirkulasi di dalam sistem. Fungsi dari kompresor adalah untuk menaikkan tekanan dari uap refrigeran sehingga tekanan pada kondensor lebih tinggi dari evaporator yang menyebabkan kenaikan temperatur dari refrigeran. Kompresor berfungsi untuk menghisap uap refrigeran yang berasal dari evaporator dan menekannya ke kondenser sehingga tekanan dan temperaturnya akan meningkat ke suatu titik dimana uap akan mengembun pada temperatur media pendinginan.
Jenis kompresor yang ada terdiri dari dua kelompok utama, yaitu:
1.      Kelompok pertama, adalah yang bekerja dengan prinsip pemindahan dimana udara dikompresi (dimampatkan) dan diisikan ke dalam suatu ruangn, kemudian mengurangi atau memperkecil isi ruangan tersebut. Jenis ini disebut kompresor torak (reciprocating piston compressor, rotary piston compressor).
2.      Kelompok kedua, adalah bekerja dengan prinsip aliran udara yaitu dengan cara menyedot udara masuk ke dalam bagian satu sisi dan memampatkannya dengan cara percepatan masa seperti pada prinsip sebuah turbin.
Berdasarkan cara kompresi, ada lima jenis kompresor yang biasa digunakan pada sistem refrigerasi kompresi uap, yaitu:
1.      Kompresor Torak (Recriprocating Compressors)
2.      Kompresor Rotari (Rotary Compressor)
3.      Kompresor Sentrufugal (Sentrifugal Compressor)
4.      Kompresor Srew
5.      Kompresor Scroll
Sedangkan berdasarkan konstruksinya, ada tiga jenis kompresor yang biasa digunakan pada sistem refrigerasi kompresi uap, yaitu:
1.      Kompresor Hermatik
2.      Kompresor Semi Hermatik
3.      Kompresor Open Type



Ada beberapa kategori untuk memilih kompresor sebagai pembangkit udara bertekanan, kriteria itu meliputi:
1.      Penghantaran volume, dimaksudkan untuk mengehtahui jumlah (volume) yang dapat dihantarkan oleh kompresor pada volume per satuan waktu tertentu dan pada tekanan tertentu. Penghantaran volume ditentukan dengan dua car yang berbeda, yaitu:
a.       Penghantaran volume secara teoritis, adalah sama dengan hasil perkalian volume yang ditiup atau disedot pada satu langkah torak kemudian dikalikan dengan jumlah putaran poros engkolnya.
b.      Penghantaran volume secara efektif, dipengaruhi oleh tingkat efisiensi volumetrik. Satu-satunya penghantaran volume ini hanya tersedia untuk menggerakkan dan mengontrol peralatan pneumatik.
2.      Tekanan, dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a.       Tekanan kerja (working pressure), adalah tekanan yang keluar dari kompresor atau tekanan dalam tangki penampung dan tekanan dalam pipa-pipa saluran ke pemakai seperti: silinder pneumatik, bagian kontrol, katup-katup pneumatik, dan sebagainya.
b.      Tekanan operasi (operation pressure), adalah tekanan yang dibutuhkan pada saat posisi operasi atau peralatan pneumatik itu sedang bejalan.pada umumnya tekanan operasi itu hanya sebesar 600 kPa (6 bar atau 87 psi).
Hal-hal yang banyak berhubungan dengan tekanan konstan meliputi:
a.       Kecepatan aliran udara bertekan
b.      Gaya dan tekanan angin yang sedang bekerja pada bagian-bagian kerja alat pneumatik. Bagian-bagian kerja ini disebut working elements.
c.       Waktu urut-urutan dari bagian-bagian kerja tadi.
3.      Penggerak, kebanyakan tenaga penggerak utama dari kompresor udara adalah motor listrik, baik sistem satu phasa (single phase) atau tiga phasa (three phases). Ada kalanya juga digerakkan oleh motor bakar seperti motor diesel dan motor bensin. Kompresor non stasioner akan lebih baik dan lebih menguntungkan apabila memakai penggerak utama dari jenis motor bakar terutama motor diesel.
4.      Pengaturan, agar supaya sesuai antara penghantaran volume dari suatu kompresor dengan perubahan atau fluktuasi volume pemakaian, sangat perlu untuk pengaturan kompresor.  Terdapat bermacam-macam je4nis pengaturan yang tersedia untuk tujuan ini. Pedoman yang dipakai untuk pengaturan ini adalah penghantaran volume yang diatur antara penyesuaian harga batas dari tekanan maksimum dan minimum.
Perbedaan dari jenis-jenis pengaturan meliputi:
a.       Pengaturan tanpa beban, yaitu:
1.      Pengaturan pembuangan (exhaust regulation)
2.      Pengaturan penutup (shut-off regulation)
3.      Pengaturan pemegang katup (grip-arm regulation)
b.      Pengaturan kecepatan rendah, yaitu:
1.      Pengaturan kecepatan (speed regulation)
2.      Pengaturan hambatan penghisapan (suction throttle regulation)
c.       Pengaturan secara hidup-mati (on-off regulation).
5.      Pendinginan, ketika terjadi pemampatan udara dalam kompresor akan timbul panas yang bersifat merugikan, dengan demikian panas itu seharusnya dihilangkan atau paling tidak dikurangi. Sirip-sirip pendinginan pada kompresor yang lebih kecil membuat panas yang timbul dipindahkan secara radiasi. Pada kompresor besar biasanya dilengkapi dengan penambahan kipas angin sebagai penyerap panas. Jika jaringan kompresor dengan tenaga penggerak melebihi 30 KW pendinginan udara jauh mendekati cukup, kemudian dilengkapi dengan sirkulasi air pendingin atau pendinginan dengan air dingin.
6.      Tempat pemasangan, kompresor harus dipasang di ruangan yang dapat memberikan peredam suara, harus memberi ventilasi yang cukup. Udara yang terhisap oleh kompresor harus bebas dari debu dan kotoran serta kelembaban udara sekecil mungkin.
7.      Penampung udara bertekanan (compressed air reciever), berfungsi untuk menstabilkan pemakaian angin. Penampung udara yang dipakai adalah bentuk tangki karena mempunyai sifat dapat memperhalus fluktuasi tekanan. Luas permukaan yang besar dari suatu penampung akan mendinginkan udara dalam tangki.